@kemalprabowo I'm an open book. I tell you everything. Every damn, embarrassing thing. Bandung, Indonesia
Thursday, 20 June 2013
Saturday, 15 June 2013
Resiko Seorang Astronot
Tahun 1988 hingga 1999 ada enam astronot yang
tinggal dan bekerja di ruang angkasa. Mereka tinggal di stasiun ruang
angkasa Rusia, MIR.
Sekarang
laporan kesehatan mereka baru dirilis karena para astronot meminta
penundaan sepuluh tahun sebelum publik tahu. Dan sekarang kita tahu
masalahnya, apa akibat nyata dari hidup di luar angkasa.
Sebelum
ke luar angkasa, para astronot tentunya mengikuti tes kesehatan. Tes
ini penting untuk memeriksa bagaimana kondisi sebelum, selama dan
sesudah misi antariksa. Hanya orang yang super sehat yang boleh menjadi
astronot. Berikut apa saja hasil tes kesehatan mereka selama dalam
misi.
Selama tujuh misi yang
berlangsung dari 14 hingga 189 hari, hanya ada sedikit masalah kesehatan
yang dialami para astronot. Itu selama di luar angkasa. Biasalah,
seperti yang kita rasakan, sakit kepala, insomnia atau sembelit. Masalah
biasa dan sebelum berangkat mereka sudah dibekali segala jenis obat.
Sekarang mereka pulang. Bagaimana kesehatan mereka saat hidup kembali di bumi?
Bahkan
walaupun saat berangkat para astronot adalah orang yang super sehat,
saat pulang? Well, tubuh mereka sudah beradaptasi dengan kondisi tanpa
berat. Di ruang angkasa pengaruh gravitasi bumi begitu kecil sehingga
praktis mereka tidak bermasalah dengan berat. Saat mereka pulang, sistem
tubuh mereka mengalami kejutan. Shock!
Jantung
sudah beradaptasi dengan gravitasi rendah, ia tidak bekerja keras untuk
memompa darah ke kepala. Akibatnya tingkat hemoglobin dan tekanan darah
mereka rendah. Dan begitu keluar dari kapal untuk menginjakkan kaki di
bumi mereka bisa kesulitan berdiri. Kalaupun berdiri mereka akan
sempoyongan dan bahkan pingsan.
Yang
lebih mengkhawatirkan adalah dampak gravitasi mikro pada tulang dan
otot. Secara normal mereka menopang berat tubuh. Di ruang angkasa,
mereka cenderung meluruh karena tidak ada beban tanggungan. Untuk
mencegahnya, astronot harus latihan di treadmills dan sepeda statis saat
di ruang angkasa. Walaupun begitu, tetap saja mereka kehilangan sekitar
2 persen massa tulangnya setiap bulan!
Hal
yang sama juga dirasakan oleh astronot dari ISS. Otot mereka memiliki
kekuatan 30% hingga 40% di bawah kekuatan otot normal. Setara dengan
kakek-kakek berusia 80 tahun!
Ini mengapa kita sampai sekarang belum mengirim orang ke Mars. Ke Bulan sih bisa, misi Apollo 11 (http://www.faktailmiah.com/2010/08/30/neil-armstrong-pernah-mendarat-di-bulan.html)
misalnya, hanya memakan waktu 8 hari pulang pergi (termasuk 21 jam 36
menit di permukaan bulan). Ingat gravitasi bulan hanya seperenam bumi.
Tapi kalau ke Mars, dengan teknologi sekarang waktu perginya saja perlu 9
bulan. Katakanlah ia sehari saja di Mars, pulang lagi perlu 9 bulan,
jadinya 1 tahun setengah. Tapi mereka mungkin akan lama di Mars.
Masalahnya, bahkan saat berada dalam gravitasi Mars, yang 38% bumi, (2.2
kali lipat bulan) para astronot akan terlalu lemah untuk bekerja dan
bisa pingsan dan patah tulang.
Gimana
orang biasa mau pergi ke planet lain coba, kalau astronot saja jadi
bakal seperti kakek-kakek gitu kekuatannya? Ada teknik sih disarankan
para ilmuan. Mulai dari penggunaan pemutar sentrifugal raksasa untuk
meniru efek gravitasi hingga pengembangan sebuah pil yang dapat
memblokade lenyapnya massa tulang dan otot. Tapi ada juga yang bilang,
kalau gitu olahraga saja yang lebih keras lagi. Dan satu lagi masalah
bagi astronot, mereka cenderung kehilangan nafsu makan. Bayangkan saja,
tiap hari makanannya hanya pasta doang. Yup, makanan astronot hanya
berbentuk odol. Walaupun rasanya macem-macem. Hal ini agar dapat dicerna
tubuh. Seperti orang yang gak punya gigi gitu, tapi masih mending ga
punya gigi, masih bisa makan nasi biarpun hanya ditelan. Usus astronot
tidak bakal mampu mencerna nasi. Makan pasta terus tentu membuat selera
makan lenyap dan ini juga yang membuat mereka tambah lemah. Saat ini
para ilmuan sedang mengembangkan makanan pasta yang super kaya dengan
protein untuk astronot, jadi biarpun hanya makan sedikit, kebutuhan gizi
untuk regenerasi otot mereka mereka mencukupi.
Ini
juga mengapa menjadi astronot bukanlah hal yang gampang. Proses
seleksinya gila-gilaan. Saat seleksi astronot untuk stasiun ruang
angkasa MIR tahun 1988 hingga 1999, ada 1065 kandidat dari seluruh
Eropa. Kandidat ini bukan kepengen sendiri loh, tapi dicalonkan oleh
masing-masing pihak yang terlibat. Dari 1065 orang ini, akan diseleksi
13 orang saja. Cara seleksinya? Sebagian besar gugur saat tes akademik
dan profesional serta sejumlah besar tes kesehatan. Kedengarannya biasa
saja, tapi itu baru tes pertama dan disini sudah gugur 793 orang.
Kandidat
yang tersisa diuji lagi kesehatan fisik dan jiwanya. Pandangan dan
pendengaran harus tajam dan ukuran tubuhnya harus pas dengan kapsul
Soyuz yang sempit dan akan mengantarkan mereka ke Mir. Mereka harus
tahan dalam kondisi terbalik sambil diputar dengan kecepatan 30 putaran
per menit. Yang mabok? Out!
Kandidat
lalu diletakkan dalam mesin pemutar sentrifugal dan diputar hingga 8
kali kekuatan gravitasi bumi selama 30 detik. Pingsan? Out!
Sisanya
disuruh duduk di sebuah kamar yang kondisinya sama dengan berada pada
ketinggian 10 ribu meter. Lalu kamar mesin ini dikondisikan seperti
membawa orang ke permukaan bumi hanya dalam waktu 30 detik! Itu artinya
sama dengan naik kendaraan berkecepatan 1200 km/jam. Pingsan? Out!
Sisanya
disuruh lari sesuai dengan usianya. Kalau usianya 40 tahun, ia harus
lari 1 kilometer dalam waktu maksimal 4 menit 10 detik, dan harus lari
cepat (sprint) menempuh 100 meter dengan waktu maksimal 16.8 detik. Gak
mampu? Out!
Di final mereka akan di wawancarai oleh para manajer antariksa Eropa. Dan disinilah mereka akan ditentukan siapa pemenangnya.
Setelah
terpilih, mereka belum tentu pasti berangkat. Mereka harus ikut program
latihan dasar. Setelah program selesai, mereka dikirim ke fasilitas
Star City di dekat Moscow. Disini mereka harus ikut program latihan
khusus misi. Calon astronot tinggal di fasilitas selama berbulan-bulan
dan mengikuti berbagai pemeriksaan kesehatan. Dan akhirnya, dua atau
tiga minggu sebelum hari peluncuran, mereka dikarantina total untuk
menghindari infeksi apapun. Barulah pada hari H mereka nongol,
berpakaian keren dan siap berangkat ke luar angkasa dan mengabdikan diri
bagi sains dan negara dengan resiko mendadak jadi kakek-kakek berusia
80 tahun.
Tertarik?
Referensi silang
- Clément, G.; Hamilton, D.; Davenport, L.; Comet, B. 2010. Medical survey of European astronauts during Mir missions. Advances in Space Research, Volume 46, Issue 7, p. 831-839.
- Compton, W.D. 1989. Where No Man Has Gone Before: A History of Apollo Lunar Exploration Missions, NASA SP-4214 in the NASA History Series.
- Fitts, R.H., Trappe, S.W., Costill, D.L., Gallagher, P.M., Creer, A.C., Colloton, P.A., Peters, J.R., Romatowski, J.G., Bain, J.L., Riley, D.A. 2010. Prolonged Space Flight-Induced Alterations in the Structure and Function of Human Skeletal Muscle Fibres J Physiol
- Marchant, J. 2010. Space trips make us Weak at the Knees. New Scientist, 28 August 2010, pp.8-9
Tidak
ada itu yang disebut dengan sekolah/universitas paling keren, fakultas
paling elit, jurusan paling hebat. Kalaupun ada, biarin saja orang lain
sibuk membangga2kannya, membicarakannya.
Bagi kita, yang membuat keren, elit atau hebat proses belajar itu adalah kita sendiri. Lakukan yang terbaik, terus belajar sungguh2, mencintai prosesnya, maka semua akan dengan sendirinya keren, elit dan hebat. Jadi jangan cemas memilih pendidikan masa depan.
Bagi kita, yang membuat keren, elit atau hebat proses belajar itu adalah kita sendiri. Lakukan yang terbaik, terus belajar sungguh2, mencintai prosesnya, maka semua akan dengan sendirinya keren, elit dan hebat. Jadi jangan cemas memilih pendidikan masa depan.
Berangkatlah
melakukan perjalanan. Tengok banyak sudut dunia--meskipun dunia ini
bulat, jadi tdk ada sudutnya. Datangi banyak tempat, pelajari banyak
hal. Kita kadang salah paham dalam banyak, simply karena kita tidak
mengerti. Kita tidak tahu betapa indahnya sesuatu, simply karena kita
tidak mengenalnya dengan baik. Sesuatu yang istimewa itu boleh jadi
datang dari hal-hal penuh misteri. Dan kalau saya boleh bergurau,
peperangan dunia ini bisa berkurang banyak jika orang saling mengenal
dengan baik.
Berangkatlah! Jangan menatap dunia dari jendela
itu2 saja. Jika punya keterbatasan, lakukan dalam skala terbatas.
Menyisir kota, kampung tempat tinggal sendiri juga perjalanan melihat
dunia. Kita tidak bicara soal jumlah, jauh, seberapa banyak, kita bicara
tentang melihat dunia. Maka semoga itu bisa mencerahkan.
~ Darwis Tere Liye ~
Komputasi kuantum lebih dekat dari sebelumnya : Ilmuwan menggunakan laser untuk mendinginkan dan mengontrol molekul
Sebuah metode baru untuk pendinginan laser bisa
membantu membuka jalan untuk menggunakan molekul individu sebagai bit
informasi dalam komputasi kuantum. (Kredit: iStockphoto / Brian Adducci)
Pernah menonton film
James Bond? dimana goldfinger mengucapkan “Tidak, Mr. Bond, saya
mengharapkan kamu untuk mati” dimana laser diarahkan kepada James Bond
dan nyaris memotongnya menjadi setengah, laser telah dianggap sebagai
sinar-panas-putih dari energi yang sangat terfokus yang mampu membakar
apapun yang dilewatinya.
Sekarang,
tim fisikawan Yale telah menggunakan laser secara menyeluruh untuk
tujuan berbeda, menggunakannya untuk mendinginkan molekul ke suhu nol
mutlak, sekitar -460 derajat Fahrenheit. Metode baru pendinginan
menggunakan laser mereka ini, dijelaskan dalam edisi online jurnal
Nature, merupakan langkah yang signifikan menuju tujuan akhir dari
penggunaan individu molekul sebagai bits informasi pada komputasi
kuantum.
Saat ini, Ilmuwan
menggunakan atom individual maupun “atom buatan” sebagai qubit
(singakatan dari quantum bits), dalam upaya untuk mengembangkan prosesor
kuantum. Tapi, atom secara individu tidak berkomunikasi kuat satu sama
lain seperti yang dibutuhkan untuk qubits. Di sisi lain, atom buatan —
yang sebenarnya adalah perangkat sirkuit terdiri dari miliaran atom yang
dirancang untuk berperilaku seperti atom tunggal – berkomunikasi secara
kuat dengan satu sama lainnya, tetapi begitu banyak kecenderungan
interfensi dari dunia luar. Molekul, bagaimanapun juga adalah jalan
tengah yang ideal.
“Ini semacam
masalah Goldilock.” kata fisikawan Yale, David DeMile, yang memimpin
penelitian. “Atom buatan mungkin ternyata sangat besar dan atom secara
individu mungkin ternyata terlalu kecil, tetapi molekul terbuat dari
beberapa atom yang berbeda bisa saja pas”
Untuk
menggunakan molekul sebagai kubit / qubit (quantum bit), fisikawan
pertama-tama harus dapat mengendalikan dan memanipulasi nya (sangat
sulit dilakukan), sebagai molekul secara umum tidak dapat diambil atau
dipindahkan tanpa menganggu sifat kuantum mereka. Selain itu, bahkan
pada suhu kamar, molekul memiliki banyak energi kinetik, yang
menyebabkan mereka bergerak, berotasi, dan bergetar.
Untuk
mengatasi masalah tersebut, tim Yale mendorong molekul menggunakan
sentakan halus yang dihantarkan oleh aliran foton, atau partikel cahaya,
yang dipancarkan oleh sebuah laser. Dengan menggunakan sinar laser
untuk menabrak molekul dari arah berlawanan, mereka mampu mengurangi
kecepatan acak dari molekul. Teknik ini dikenal sebagai “laser cooling”
karena suhu merupakan ukuran langsung dari kecepatan pada gerak dari
kelompok molekul. Mengurangi gerak molekul hampir ke tanpa gerak itu
setara dengan mengendalikan suhu mereka ke suhu nol mutlak.
Sementara
para ilmuwan sebelumnya telah mampu mendinginkan atom secara individu
dengan menggunakan laser, penemuan oleh tim Yale merupakan pertama
kalinya bahwa laser baru saja berhasil mendinginkan molekul, yang
membuat tantangan unik baru yaitu karena struktur mereka yang lebih
kompleks
Tim ini menggunakan molekul
strontium monofluoride pada percobaan mereka, tetapi DeMille percaya
bahwa tenik ini juga dapat dibuktikan secara sukses terhadap molekul
lainnya. Di luar aplikasi komputasi kuantum, pendinginan molekul oleh
laser mempunyai aplikasi potensial dalam bidang kimia,
dimana dekat suhu nol mutlak bisa menginduksi reaksi yang saat ini
tidak bisa diakses melalui proses mekanika kuantum atau dikenal sebagai
“quantum tunelling”. DeMille juga berharap untuk menggunakan laser
pendingin untuk memeplajari fisika partikel, dimana pengukuran yang
tepat dari struktur molekul dapat memberikan petunjuk untuk kemungkinan
adanya keberadaan yang luar biasa, yaitu partikel yang belum ditemukan.
“Laser
pendingin atom telah diciptakan sebagai revolusi ilmiah yang benar.
Sekarang digunakan di berbagai bidang dari yang paling dasar seperti
kondensasi Bose-Einstein, sampai ke perangkat yang mempunyai dampak
terhadap dunia nyata seperti jam atom dan instrumen navigasi” kata
DeMille. “Perluasan tehnik ini terhadap molekul menjanjikan berbagai
aplikasi baru yang menarik dari penggunaan ilmu pengetahuan dan
tekhnologi”
penulis lain Paper termasuk Edward Shuman dan John Barry (keduanya dari Universitas Yale)
Referensi :
- Yale University (2010, September 21). Quantum computing closer than ever: Scientists using lasers to cool and control molecules. ScienceDaily. Retrieved September 22, 2010, from http://www.sciencedaily.com /releases/2010/09/100921171349.htm
- E. S. Shuman, J. F. Barry, D. DeMille. Laser cooling of a diatomic molecule. Nature, 2010; DOI: 10.1038/nature09443
Labels:
Universal
Tuesday, 11 June 2013
"What is Dark Matter?"
Segala sesuatu yang kita bisa lihat dan sentuh hanya membuat naik sekitar 5% dari alam semesta teramati, dan sisanya terdiri dari 70% energi gelap dan 25% materi gelap. Materi gelap adalah suatu bentuk hipotesis dari materi yang tidak memancarkan atau menyerap cahaya, panas atau energi, jadi kita tidak bisa "melihat" dalam cara yang normal-tapi kita bisa mendeteksi keberadaannya oleh interaksi gravitasi dengan materi yang terlihat. Pada 1930, para ilmuwan mengamati bahwa galaksi berputar lebih cepat daripada semestinya. Mereka harus telah terlempar terpisah, karena mereka tampaknya tidak memiliki cukup materi untuk menghasilkan tarikan gravitasi yang diperlukan untuk terus bersama-sama, sehingga para ilmuwan menyimpulkan bahwa harus ada jumlah besar massa tak terlihat. Kami juga dapat mendeteksi melalui efek gravitasi lensa, yang merupakan proses cahaya yang dibengkokkan dan terdistorsi oleh materi. Gambar di atas menunjukkan distribusi materi gelap di pusat galaksi cluster yang Abell 1689, 2,2 miliar tahun cahaya dari Bumi. Cahaya dari galaksi belakang Abell 1689 terdistorsi oleh materi gelap dalam cluster-itu seperti melihat sebuah shell di dasar laut, terdistorsi oleh riak di permukaan. Hingga sekarang belum tahu apa materi gelap terbuat dari apa, tetapi ada dua hipotesis populer: (MAssive Compact Halo Objects) atau WIMPs (Weakly Interacting Massive Particles), tipe yang sama sekali baru dibuat materi partikel dasar yg eksotis.
Segala sesuatu yang kita bisa lihat dan sentuh hanya membuat naik sekitar 5% dari alam semesta teramati, dan sisanya terdiri dari 70% energi gelap dan 25% materi gelap. Materi gelap adalah suatu bentuk hipotesis dari materi yang tidak memancarkan atau menyerap cahaya, panas atau energi, jadi kita tidak bisa "melihat" dalam cara yang normal-tapi kita bisa mendeteksi keberadaannya oleh interaksi gravitasi dengan materi yang terlihat. Pada 1930, para ilmuwan mengamati bahwa galaksi berputar lebih cepat daripada semestinya. Mereka harus telah terlempar terpisah, karena mereka tampaknya tidak memiliki cukup materi untuk menghasilkan tarikan gravitasi yang diperlukan untuk terus bersama-sama, sehingga para ilmuwan menyimpulkan bahwa harus ada jumlah besar massa tak terlihat. Kami juga dapat mendeteksi melalui efek gravitasi lensa, yang merupakan proses cahaya yang dibengkokkan dan terdistorsi oleh materi. Gambar di atas menunjukkan distribusi materi gelap di pusat galaksi cluster yang Abell 1689, 2,2 miliar tahun cahaya dari Bumi. Cahaya dari galaksi belakang Abell 1689 terdistorsi oleh materi gelap dalam cluster-itu seperti melihat sebuah shell di dasar laut, terdistorsi oleh riak di permukaan. Hingga sekarang belum tahu apa materi gelap terbuat dari apa, tetapi ada dua hipotesis populer: (MAssive Compact Halo Objects) atau WIMPs (Weakly Interacting Massive Particles), tipe yang sama sekali baru dibuat materi partikel dasar yg eksotis.
Labels:
Universal
Subscribe to:
Posts (Atom)